Saturday, November 1, 2014

CERPEN LUKA DIHATI

                                                          CERPEN LUKA DIHATI

Jingga baru saja turun dari mobilnya, dengan anggunnya ia turun layaknya seorang putri dari sebuah kerajaan. Dia tampak cantik dengan gaun putih yang ia gunakan tapi sayangnya tidak akan ada satu orang pun yang tahu kalau itu adalah Jingga karena Jingga menggunakan topeng. Malam ini adalah acara pensi tahunan sekolahnya Jingga, semua siswa diwajibkan datang ke acara malam itu menggunakan topeng.
Saat Jingga akan memasuki ruangan pesta tiba-tiba saja Jingga melihat seseorang sedang tergeletak di depan pintu itu. Di pintu itu tidak ada orang lain kecuali mereka berdua, karena merasa cemas akhirnya Jingga mencoba membangunkan cowok tersebut.
“Bangun woii… Bangun”.
Karena tidak ada tanggapan akhirnya jingga menggoyangkan tubuh cowok tersebut. Tidak lama setelah itu akhirnya cowok itu bangun.
“Arghht… baru juga gue tidur… ada aja yang ganggu!!”
“Jadi kamu Tidur?”
“menurut loe gue ngapain barusan, lagi ngaji?”
“Aku sangka kamu pingsan”
“Ya nggak lah”.
“Maaf ya!!”
“Karena loe udah gangguin gue tidur malam ini loe harus jadi pasangan gue di pensi!”
“Tapi akuuu…”
Belum sempat JIngga menyambung kalimat terakhir itu tapi Maxim sudah narik aja si Jingga ke dalam, pas mereka masuk kebetulan semua siswa sedang berdansa ria.
“Yuk kita dansa!!”
“Kita?”
“Ya loe dan gue. Masa gue sama gorila”.
Mereka pun berdansa bersama, selesai acara berdansa pun Maxim dan jingga berpisah, Maxim dengan gengnya, sedangkan Jingga dengan temannya Rere.
“Perhatian semuanya, mala mini kita bakalan dihibur oleh sebuah Boyband ternama so langsung saja kita sambut NU DIMENSION with Luka di hatimu”
Semua siswa terbawa suasana dengan lagu super galauya dari NUDI, tak terkecuali JIngga, Jingga punya sebuah pengalaman yang sangat pahit dalam hidupnya, maka dari pada itu hatinya begitu tersentuh dengan lagu itu.
Karena takut suasana hatinya akan semakin kacau akhirnya Jingga pun memilih untuk keluar dari ruangan. Dia memilih untuk duduk di depan pintu ruangan itu.
“di luar juga?”
Tiba-saja Maxim muncul dari balik Pintu.
“Aku lagi nungguin supir jemputan gue”.
“Pake nih!!”
Maxim pun melepaskan jas yang ia pakai dan memberikanya kepada Jingga.
“Just give a chance Tuk mengobati luka di hatimu Just give us a try Percayalah semua cintaku hanya untukmu.. Tak ada seorang pun selain dirimu di hatiku..”
Tiba-tiba saja Maxim menyanyikan sepenggal lagu Luka DI hatimu.
“Please jangan nyanyiin lagu itu lagi!!”
“Kenapa?”
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di depan mereka, ternyata itu adalah mobil jemputannya Jingga. Jingga langsung berlari meninggalkan Maxim.
“Bahkan gue lupa nanyain namanya dia? Lihat muka yang ada di balik topeng itu aja ngak!! Jas gue lagi dibawanya!!!”
Keesokan Harinya.
Jingga baru saja sampai di tempat duduknya, dan disana Rere sahabatnya sudah sampai duluan.
“Kemarin kamu kemana?”
“Aku pulang duluan!!”
“Katanya kemarin mau nyari angin keluar ehhh malah kabur”.
Tiba-tiba saja speaker sekolah berbunyi tanda adanya sebuah pengumuman.
“Haiii semuanya selamat pagi gue Maxim Ketua geng SC di sekolah ini, gue sedang mencari seorang cewek yang kemarin malam bawa lari Jas gue. Kalau loe dengerin gue tolong segera kembaliin Jas gue!!”
Pengumuman pun berakhir.
“Gila tuh Maxim, harus gitu seluruh sekolah tau kalau jasnya dibawa lari orang!!”
“Maxim itu siapa?”
“Ketua geng motor di sekolah kita, gue ngak heran kalau loe ngak kenal si Maxim”.
“Ooo, maklumlah aku kan baru 3 bulan sekolah disini”.
Jingga pun baru sadar kalau cewek yang dicari Maxim itu adalah dirinya, Jingga pun mulai merasa Parno dengan Maxim, dia begitu terkejut ternyata cowok yang mengajaknya berdansa kemarin itu adalah ketua geng motor.
“Jadi kamu kemarin itu dansa sama siapa?”
“Kalau aku bilang Maxim kamu percaya ngak?”
“Hmmm nggak lah mana mungkin!! Jangan bencanda deh”.
“Terserah kamu deh mau percaya atau enggak!!”
Jam pulang sekolah pun tiba, hari ini rencana Jingga akan dijemput oleh Hari saudara kembarnya. Akhirnya Hari nelfon si Jingga.
“Haloo, kamu dimana?”
“Gue di parkiran sekolah loe, buruan kesini!!”
Ya begitulah Hari, sosok yang berbanding terbalik dengan Jingga, selama ini Jingga dan Hari memang terpisah Hari di jakarta sedangkan JIngga tinggal bersama Nenek dan Kakeknya di Yogyakarta. Cara mereka ngomong aja jelas saja beda dan tercermin mereka ngak pernah berhubungan baik.
Akhirnya Jingga sampai di parkiran, ternyata Hari tampak sedang mengobrol dengan salah seorang siswa dari sekolahnya Jingga.
“Akhirnya loe datang”.
“Kamu sih jemputnya telat”.
“Oh ya, maxim ini kembaran gue Jingga”.
Betapa terkejutnya dia saat ia menyadari bahwa orang yang ada di depannya itu adalah Maxim.
“Loe punya kembaran?”
“Ya gitu deh, gue titip Jingga ke loe ya kalau dia macem-macem di sekolah jewer aja telinganya”.
“Sip bos, gue duluan ya Har!!”
“Ok..”
Maxim pun pergi meninggalkan Hari dan Jingga.
“Kenapa kalian bisa kenal?”
“Kita kan sama-sama anak geng Motor!!”
“Oh iya..”
“Yuk cabut, gue mau istirahat nih”.
“iya”.
Jingga merasa bersyukur kalau Maxim tidak mengenali dirinya.
Malam ini Jingga sedang melihat-lihat foto-foto hasil jepretanya minggu lalu di pantai ancol bersama Rere. Jingga emang suka banget sama yang namanya fotografi. Tiba-tiba saja Hari datang ke kamarnya JIngga.
“Gue mau pergi dulu, kalau loe mau tidur pintu rumah jangan dikunci!”
“Kamu mau kemana?”
“Bukan urusan loe!!”
Hari pun pergi meninggalkan Jingga.
“Kapan ya aku bisa mengenali Hari sebagai bagian dari diriku”.
Keesokkan Harinya
Di sekolah hari ini sedang ada acara pengambilan nilai kesenian untuk kelas 12 IPA 3, itu adalah kelasnya Maxim, semua siswa pasti saja menunggu penampilan si pentolan sekolah itu. Tibalah saat gilirannya Maxim untuk tampil.
“Lagu ini buat cewek yang udah ngebawa lari Jas gue!!”
Maxim pun mulai bernyanyi Luka Di hatimu, lagu yang malam itu ia nyanyikan untuk Jingga. Di sisi lain Jingga hanya bisa memperhatikan Maxim dari jauh Karenna dia ngak ingin ketahuan oleh Maxim.
Pulang sekolah, saat Maxim sedang baru sampai di tempat motornya diparkir. Maxim melihat sebuah bingkisan dan ternyata itu adalah Jasnya Maxim yang dibawa lari oleh Jingga, Jingga juga melampirkan sepucuk kertas di atas bingkisan itu.
“Jangan cari aku!!”
Maxim tampak begitu kecewa saat ia menyadari tak ada seorang pun yang ada di sekitar tempat itu.
“Bukan jas ini yang gue pengen tapi loe!! Loe harus tanggung jawab soal gue yang udah penasaran dan mulai suka sama loe dan loe Cuma bialang JANGAN CARI AKU!!! loe udah buat gue muak!!!”
Tanpa Maxim sadari ternyata Jingga berada di balik pohon yang berada tidak jauh dari tempat Maxim berada.
“Mati aku… Gimana nih dia suka sama aku?”
Keesokkan Harinya,
Hari minggu ini Jingga sedang berada di meja makannya untuk sarapan pagi.
“Mbak Sumi, Hari mana?”
“Masih di kamarnya kali Non, Mas Hari baru pulang jam 3 subuh tadi Non!!”
“Apa jam 3 subuh!!”
Jingga begitu geram dengan tingkahnya Hari, Jingga segera mendatangi kamarnya Hari ia masuk dan segera membangunkan Hari.
“Hari bangun… Kamu harus bangun..”
“Apa-apaan sih loe, jangan ganggu gue deh”
“Kamu tau ngak aku diminta tinggal di Jakarta sama Mami itu karena aku harus jagain kamu Hari, akulah yang harus ngerawat kamu…”
“Terus kenapa? Loe nyesel udah tinggal bareng gue!! Kalau gitu balik aja ke Jogja lagi”.
“Ngak kok.. aku ngak pernah nyesel untuk bisa bareng saudara kembar aku sendiri!”
“Loe tenang aja, gue biasa hidup sendiri kayak gini tanpa Papi tanpa mami dan pastinya tanpa Loe, Gue bisa hidup kesepian!!!”
“Mungkin aku ngak pernah tau apa yang telah kamu alami selama ini, dan kamu juga ngak pernah tau apa yang telah hidupku alami selama ini. Tapi satu hal yang kamu harus tau kita sama-sama mempunyai Luka di hati yang sama”
“Pergi… Gue bilang pergi”
Jingga pun berlari keluar dari kamarnya hari. Dia berlari ke sebuah taman yang tidak jauh dari kompleks rumahnya.
“Dia benar-benar benci aku”.
Tiba-tiba saja orang yang tidak disangka-sangka datang dan duduk di samping Jingga yaitu Maxim.
“Pagi-pagi udah ada aja cewek cantik nangis!!”
“Kamu?”
“Loe kembarannya Hari kan?”
“Hmmm ya!!”
Mereka pun hanaya diam membisu selama beberapa menit.
“Sebenarnya, cewek yang malam itu ngebawa lari Jas kamu itu aku!!”
“Gue tau kok, dari acara loe ngomong gue tau loe adalah cewek itu!”
“Maaf ya aku lupa ngebalikin Jas kau malam itu!!”
“Ya ngak apa-apa lah, tapi masih ada satu hal lagi yang loe udah lupa balikin!!”
“Lupa apa lagi?”
“Lupa ngebalikin hati gue, yang udah loe curi malam itu”.
“Jangan Gombal deh”.
“Nah gitu dong senyum!!!”
Jingga pun kembali ke rumahnya, saat ia samapai di rumah Hari sedang berada di meja makan. Jingga lupa kalau dia juga belum jadi sarapan, ia pun juga ikuttan duduk di meja makan.
“Jingga”
“Apa?”
“Gue minta maaf!! Gue lupa dan ngak sadar kalau sekarang gue udah punya saudara yang bakalan buat gue nggak kesepian lagi!!”
“Iya, aku janji ngak bakalan buat kamu kesepian lagi!!”
                                                                    sumber;http://cerpenmu.com/

0 comments:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com